BPKAD Banten Beri Pendampingan Dindikbud Mutasi Randis untuk Bahan Praktik SMK
Sumber Gambar :SERANG - Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Banten melakukan pendampingan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten. Pendampingan yang dilakukan adalah dengan memfasilitasi mutasi kendaraan dinas (randis) untuk digunakan sebagai bahan praktik siswa SMKN Jurusan Otomotif.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Banten Rina Dewiyanti mengatakan, pihaknya telah melakukan pendampingan ke Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan (Dindikbud). Agendanya untuk memfasilitasi beberapa SMKN mendapatkan kendaraan yang tidak digunakan lagi oleh Dindikbud.
“Untuk digunakan bahan praktik SMKN jurusan otomotif dengan pola mutasi kendaraan atau bukan hibah kendaraan. Dari pencatatan aset Dindikbud ke pencatatan aset SMKN,” ujarnya, Senin (2/8/2021).
Mantan Kepala BPKAD Kabupaten Lebak itu menjelaskan, untuk mendapatkan randis maka pihak SMKN dapat mengajukan permohonan ke Dindikbud. Kendaraan untuk bahan praktik dipilih dari kendaraan yang layak sehingga tidak membebankan biaya pemulihan kendaraan di sekolah.
Meski demikian, lanjut Rina, terdapat pola pengelolaan aset yang berbeda nantinya. Kendaraan yang dimutasi tidak boleh dicatat sebagai kendaraan operasional, melainkan tetapi alat peraga. Kemudian untuk surat-suratnya untuk dimatikan ke Polda.
“Dalam catatan akuntansi dilakukan reklas barang dari kendaraan operasional menjadi alat peraga praktik. Tidak bisa digunakan di jalan umum,” katanya.
Rina mengungkapkan, sementara untuk randis milik Pemprov Banten yang sudah tak layak jumlahnya sangat banyak dan membutuhkan biaya pemeliharaan yang tinggi. Oleh karena itu, kebijakannya tetap akan dihapuskan dari catatan sesuai peraturan yang berlaku.
“Dengan cara penjualan melalui lelang melalui KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang) Serang dan digantikan dengan kendaraan baru dalam rangka menunjang operasional OPD,” ujarnya.
Sekretaris Komisi V DPRD Provinsi Banten Fitron Nur Ikhsan mengatakan, perlu langkah kreatif dalam keterbatasan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Provinsi Banten. Sebab, di masa pandemi seperti saat ini beban belanja di semua sektor mengalami efisiensi.
“Namun demikian tidak ada alasan untuk tidak kreatif. Pendidikan harus tetap berkualitas,” tegasnya.
Ia menjelaskan, ada banyak potensi yang harus digeser atau shifting. Ia mencontohkan soal kualitas properti untuk praktik pelajar SMK jurusan otomotif. Pemprov Banten memiliki banyak sekali randis roda empat yang sudah tidak layak operasi atau yang kini sudah mengalami pembaruan. Hal itu bisa dimanfaatkan untuk peningkatan kualitas pendidikan.
“Di DPRD saja dulu ada randis anggota yang kini sudah pindah tangan karena tak ada lagi ketentuan yang membolehkan anggota DPRD menggunakan mobil dinas, kecuali pimpinan. Akan sangat berharga manakala mobil mobil itu dihibahkan ke SMK, baik negeri ataupun swasta,” katanya.
Fitron mengungkapkan, kondisi saat ini banyak SMK jurusan otomotif dengan kendaraan untuk kepentingan praktik yang jauh dari kata pembaruan atau update. Misalnya, kendaraan praktik masih bertransmisi manual, bahkan ada yang hanya memiliki satu unit. Padahal, mobil-mobil yang masih menjadi aset pemprov cukup banyak yang bertransmisi matic dan itu akan sangat berguna untuk pembelajaran siswa.
“Meski siswa belajar dan (dari transmisi) manual dulu, namun akan lebih baik mereka juga memiliki mobil praktik yang lebih canggih sesuai dengan kebutuhan pengetahuan terkini. Semakin ditambah unitnya semakin baik,” pungkasnya. (K4)