Gubernur Banten Inisiasi Pembentukkan BUMD Air Minum
Sumber Gambar :SERANG – Gubernur Banten Wahidin Halim menginisiasi pembentukkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Air Minum pada 2022 mendatang. Hal itu dilakukan untuk mengoptimalisasi potensi pendapatan daerah dari keberadaan Waduk Karian di Kabupaten Lebak.
Demikian disampaikan pria yang akrab disapa WH itu saat rapat paripurna DPRD Banten dengan agenda penyampaian nota pengantar Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang APBD Tahun Anggaran 2021. Rapat digelar di Sekretariat DPRD Banten, KP3B, Kecamatan Curug, Kota Serang, Rabu (6/10/2021).
“Ada rencana membentuk BUMD karena kemarin SPAM (sistem penyediaan air minum) untuk mengaliri air dari Waduk Karian kerja sama dengan BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) kita. Cuma kita belum ada BUMD yang ngurusi air,” ujarnya.
Menurutnya, perlunya ada BUMD Air Minum dikarenakan memang pada akhirnya Pemprov Banten membutuhkan sebuah perusahaan daerah yang mengurusi oleh penyediaan air. Sebab, hal itu nantinya akan menjadi sebuah kebutuhan dengan permintaan yang tinggi.
“Saya berpikir perlu ada BUMD yang mengurusi air, karena nanti akan menjadi kebutuhan juga. Pelabuhan Bojonegara, pembangunan perubahan di sepanjang pantai utara, investasi Chandra Asri terus berkembang. Mereka air dari mana?,” katanya.
Selama ini, ungkap WH, kebutuhan air dipenuhi dari suplai Rawa Danau. Akan tetapi, Rawa Danau kini akan dilakukan normalisasi dan jika dikeruk terus airnya akan mengganggu habitat dan lingkungan rawa yang masuk tujuh besar se-Indonesia itu.
“Waduk Karian itu sudah antre untuk SPAM itu. Ada di Jakarta untuk mengaliri Jakarta, bandara, industri tapi mereka memang memerlukan mitra dari kita,” ungkapnya.
Mantan anggota DPR RI itu usai rapat paripurna menjelaskan, meski mendapat banyak tawaran namun Pemprov Banten tak bisa menggarapanya. Untuk urusan seperti itu memang seharusnya dikelola melalui sebuah BUMD.
“Kita upayakan supaya dibentuk BUMD air minum. Biar mereka ada kerja sama, mereka ada royaltinya. Ada retribusinya untuk menambah pemasukan bagi pemprov. Ini potensi yang bisa kita kembangkan,” tuturnya.
Disinggung apakah BUMD Air Minum itu ditargetkan bisa terbentuk di 2022, WH mengaku bahwa pada dasarnya ia telah melayangkan usulan.
“Saya berinisiatif karena pemimpin bijak itu dia enggak perlu makan. Dia nanam pohon saja, (sehingga bisa) makan sampai anak cucu. Gagasan, tinggal dilaksanakan, kalau tidak ya silakan nanti,” ujarnya.
Pimpinan Rapat Paripurna DPRD Provinsi Banten M Nawa Said Dimyati mengatakan, nota pengantar Raperda APBD Tahun Anggaran 2022 selanjutnya akan ditelaah oleh fraksi-fraksi DPRD Banten. Selanjutnya, fraksi-fraksi akan memberikan pemandangan umumnya.
“Rapat paripurna dengan agenda pemandangan umum fraksi-fraksi akan dilaksanakan pada Kamis (7/10/2021),” tuturnya. (K4)